ALGORITMA
JAMBI
Servis elektronik Jambi
Commodity Channel Index (CCI)
Commodity Channel Index (CCI) adalah indikator teknis yang dikembangkan oleh Donald Lambert pada tahun 1980. Indikator ini menunjukkan saat pasar sedang jenuh beli/jenuh jual dan membantu menilai arah dan kekuatan tren serta menemukan tren baru.
Cara menerapkan CCI
CCI sudah termasuk dalam kit indikator bawaan MetaTrader, jadi Anda tidak perlu mengunduhnya. Buka "Sisipkan", cari "Indikator", lalu "Osilator" – dan Anda akan melihat Indeks Saluran Komoditas. Indikator akan muncul di jendela terpisah di bawah grafik harga.



Dinamika indikator bergantung pada jumlah periode yang digunakan untuk membentuknya. Semakin kecil periodenya, semakin volatil indikator tersebut dan semakin lama waktu yang dihabiskannya di luar rentang ±100. Secara default, MetaTrader menyarankan "14" sebagai periode CCI. Pengaturan populer lainnya adalah 20 periode.
Cara menafsirkan
CCI mengukur selisih antara harga saat ini dan harga rata-rata historis. Indikator berosilasi melintasi garis tengah. Ketika nilainya di atas nol, artinya harga berada di atas rata-rata historis. Akibatnya, ketika nilainya di bawah nol, artinya harga berada di bawah rata-rata historis.

Kondisi jenuh beli/jenuh jual.
Seperti yang Anda lihat, level +100 dan -100 ditandai pada grafik CCI. Jika indikator naik di atas +100, artinya pasangan mata uang tersebut jenuh beli dan kemungkinan koreksi ke bawah meningkat. Ketika CCI berbalik turun dari pembacaan positif atau mendekati nol dan mencapai -100, hal ini mengindikasikan tren turun yang sedang berkembang .

Penurunan di bawah -100 menandakan tren turun yang kuat dan pasar menjadi jenuh jual. Ketika CCI berbalik dari pembacaan negatif mendekati nol dan mulai bergerak menuju +100, itu menandakan munculnya tren naik .

Perhatikan bahwa indikator ini tidak memiliki batas atas atau bawah, meskipun cenderung selalu kembali ke level median 0. Oleh karena itu, penting untuk melihat pembacaan indikator sebelumnya untuk mengetahui di mana harga berbalik. Keharusan untuk menafsirkan hal-hal ini membuat indikator ini agak subjektif.



Divergensi/Konvergensi.
Divergensi terjadi ketika harga membentuk titik tertinggi yang lebih tinggi tetapi CCI membentuk titik terendah yang lebih rendah. Divergensi dapat dikonfirmasi oleh penembusan CCI di bawah nol atau penembusan support pada grafik harga. Sebaliknya, konvergensi terjadi ketika harga membentuk titik terendah yang lebih rendah tetapi CCI membentuk titik terendah yang lebih tinggi. Divergensi dapat dikonfirmasi oleh penembusan CCI di atas nol atau penembusan resistance pada grafik harga.



Kesimpulan
Seperti indikator teknis lainnya, CCI memiliki kekurangan. Selain subjektivitas yang telah disebutkan sebelumnya, perlu diperhatikan bahwa indikator ini tertinggal dari harga. Akibatnya, sinyal mungkin muncul terlambat dan karenanya salah. Untuk mengatasi masalah ini, gunakan CCI bersama dengan analisis pergerakan harga serta indikator teknis lain yang akan mengonfirmasi atau menolak sinyalnya.