Catatan 1
Analisa kerusakan TV
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Form Diagnosa Kerusakan TV LCD & LED</title>
<style>
body { font-family: Arial, sans-serif; background: #f0f0f0; padding: 20px; }
h1 { text-align: center; color: #333; }
form { background: #fff; padding: 20px; border-radius: 10px; max-width: 600px; margin: auto; box-shadow: 0 2px 6px rgba(0,0,0,0.1); }
label { display: block; margin-top: 15px; font-weight: bold; }
select, textarea, input[type="text"] {
width: 100%; padding: 10px; margin-top: 5px; border: 1px solid #ccc; border-radius: 5px;}
button { margin-top: 20px; padding: 10px 20px; background: #0077cc; color: white; border: none; border-radius: 5px; cursor: pointer; }
button:hover { background: #005fa3; }
.hasil { margin-top: 30px; background: #e6ffe6; padding: 15px; border-radius: 8px; display: none; }
</style></head>
<body>
<h1>Form Diagnosa Kerusakan TV LCD / LED</h1>
<form id="diagnosaForm">
<label for="gejala">Pilih Gejala yang Terlihat:</label>
<select id="gejala" required>
<option value="">-- Pilih Gejala --</option>
<option value="mati_total">TV Mati Total</option>
<option value="layar_gelap">Layar Gelap, Suara Ada</option>
<option value="tidak_ada_suara">Ada Gambar, Tidak Ada Suara</option>
<option value="garis">Layar Bergaris</option>
<option value="flickering">Gambar Berkedip / Berbayang</option>
<option value="pecah">Layar Pecah / Retak</option>
<option value="warna_pudar">Gambar Pudar / Warna Tidak Normal</option>
<option value="tidak_ada_channel">TV Tidak Menangkap Sinyal</option>
<option value="remote_rusak">Remote Tidak Berfungsi</option>
<option value="restart">TV Restart Sendiri</option>
<option value="stuck_logo">Stuck di Logo</option>
<option value="gambar_lag">Gambar Tertinggal</option>
<option value="hdmi_tidak_deteksi">HDMI / USB Tidak Terdeteksi</option>
<option value="wifi_error">Wi-Fi Tidak Tersambung</option>
<option value="suara_pecah">Suara Pecah / Kresek</option>
<option value="panas">TV Panas Berlebihan</option>
<label for="catatan">Catatan Tambahan (opsional):</label>
<textarea id="catatan" rows="4" placeholder="Contoh: TV mulai rusak setelah mati listrik mendadak..."></textarea>
<button type="submit">Diagnosa Sekarang</button></form>
<div id="hasilDiagnosa" class="hasil"></div>
<script>
const diagnosaData = {mati_total: "Kemungkinan: PSU rusak, IC power mati, atau mainboard tidak merespons.",layar_gelap: "Kemungkinan: Backlight mati, inverter backlight rusak, atau T-Con bermasalah.",tidak_ada_suara: "Kemungkinan: IC audio rusak, speaker rusak, atau kesalahan pengaturan audio.",
garis: "Kemungkinan: Panel rusak, kabel LVDS longgar, atau IC COF bermasalah.",
flickering: "Kemungkinan: Backlight lemah, T-Con error, atau pasokan daya tidak stabil.",
pecah: "Kemungkinan: Panel pecah karena benturan, perlu ganti layar.",
warna_pudar: "Kemungkinan: Panel LCD rusak, T-Con atau mainboard bermasalah.",
tidak_ada_channel: "Kemungkinan: Tuner rusak, kabel antena lepas, atau software error.",
remote_rusak: "Kemungkinan: Remote habis baterai, rusak, atau sensor IR TV rusak.",
restart: "Kemungkinan: Power supply tidak stabil, IC panas, atau firmware rusak.",
stuck_logo: "Kemungkinan: Firmware corrupt, eMMC rusak, atau mainboard rusak.",
gambar_lag: "Kemungkinan: Panel melambat, T-Con lambat, atau prosesor gambar lambat.",
hdmi_tidak_deteksi: "Kemungkinan: Port rusak, IC HDMI rusak, atau kabel rusak.",
wifi_error: "Kemungkinan: Modul Wi-Fi rusak, firmware error, atau router bermasalah.",
suara_pecah: "Kemungkinan: Speaker sobek, IC audio rusak, atau efek audio salah.",
panas: "Kemungkinan: Ventilasi buruk, power supply panas, atau backlight bermasalah."};
document.getElementById('diagnosaForm').addEventListener('submit', function(e) {e.preventDefault();
const gejala = document.getElementById('gejala').value;
const catatan = document.getElementById('catatan').value;
const hasil = document.getElementById('hasilDiagnosa');
if (!gejala) {
alert('Silakan pilih gejala terlebih dahulu.');
return;}
hasil.innerHTML = `<h3>Hasil Diagnosa:</h3>
<p><strong>Gejala:</strong> ${document.getElementById('gejala').options[document.getElementById('gejala').selectedIndex].text}</p>
<p><strong>Analisis:</strong> ${diagnosaData[gejala]}</p>
${catatan ? `<p><strong>Catatan Tambahan:</strong> ${catatan}</p>` : ''}`;
hasil.style.display = 'block';});
</script></body>
Form Diagnosa Kerusakan TV LCD / LED
Catatan2
Nama-Nama Kerusakan Umum pada TV LCD & LED
Berikut adalah beberapa kerusakan yang sering terjadi pada TV LCD dan LED, yang mungkin sering Abang tangani di MUSAFIR TEKNIK Jambi:
1. TV Mati Total / Tidak Ada Tanda Kehidupan
- Ciri-ciri: TV tidak menyala sama sekali, lampu indikator mati atau tidak ada respons saat tombol power ditekan (baik dari remote maupun tombol di TV).
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan pada Power Supply Unit (PSU) / Unit Catu Daya: Ini paling umum, bisa karena kapasitor kembung/rusak akibat lonjakan listrik, atau IC power yang bermasalah.
- Kerusakan pada Mainboard: Jika power supply normal, masalah bisa pada bagian mainboard yang tidak bisa memproses sinyal start.
- Kabel power bermasalah: Kabel putus atau tidak terhubung dengan baik.
2. Layar Gelap (Tidak Ada Gambar) tapi Ada Suara
- Ciri-ciri: TV menyala normal, suara ada, namun layar gelap total atau hanya menampilkan warna hitam polos.
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan Backlight (Lampu LED): Ini adalah penyebab paling sering pada TV LED. Lampu-lampu LED di belakang panel rusak, mati sebagian, atau putus rangkainnya, sehingga tidak ada penerangan untuk panel.
- Kerusakan pada Inverter Backlight: Komponen yang bertugas menyuplai daya ke lampu backlight bermasalah.
- Kerusakan T-Con Board: Papan T-Con (Timing Controller) yang bertugas mengatur data gambar ke panel mengalami kerusakan.
3. Ada Gambar tapi Tidak Ada Suara
- Ciri-ciri: Gambar di layar tampil normal, tapi tidak ada suara sama sekali atau suara sangat kecil/pecah.
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan pada IC Audio / Power Amplifier: Komponen yang bertanggung jawab mengeluarkan suara rusak.
- Masalah pada Speaker: Speaker internal TV rusak.
- Eror Memori (pada Smart TV): Terkadang eror software atau firmware bisa menyebabkan masalah audio.
- Setelan Audio: Pengaturan audio di TV yang salah (misalnya, mute atau output ke external speaker).
4. Layar Bergaris Horizontal/Vertikal
- Ciri-ciri: Muncul garis-garis lurus (bisa satu atau banyak) secara horizontal atau vertikal di layar dengan berbagai warna (putih, hitam, merah, biru, dll.).
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan Panel Layar: Ini seringkali menjadi tanda kerusakan panel yang paling parah, terutama jika ada bekas benturan.
- Kerusakan T-Con Board: Jalur data atau IC pada T-Con board yang bermasalah.
- Kabel Fleksibel / Kabel LVDS Longgar/Rusak: Sambungan kabel data dari mainboard ke T-Con atau dari T-Con ke panel ada masalah.
- Kerusakan IC COF (Chip on Flex): IC kecil yang menempel pada kabel fleksibel panel.
5. Gambar Berkedip (Flickering) atau Berbayang (Ghosting)
- Ciri-ciri: Gambar di layar berkedip-kedip, atau seperti ada bayangan ganda dari objek di layar.
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan Backlight: Lampu backlight yang mulai melemah atau tidak stabil.
- Kerusakan T-Con Board: Masalah pada pengaturan waktu sinyal gambar.
- Kerusakan pada Kabel LVDS: Sinyal data tidak stabil.
- Power Supply Tidak Stabil: Tegangan yang tidak konstan ke komponen gambar.
6. Layar Pecah / Retak
- Ciri-ciri: Layar terlihat pecah, retak, atau ada bintik hitam besar (dead pixel cluster) akibat benturan fisik.
- Penyebab:
- Kerusakan Fisik: Terjatuh, terbentur benda keras, tertekan.
- Solusi: Hampir selalu memerlukan penggantian panel, yang biayanya cukup tinggi.
7. Gambar Pudar / Warna Tidak Normal
- Ciri-ciri: Warna pada layar terlihat pudar, berubah (misalnya putih jadi kekuningan), atau tidak akurat.
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan Panel: Degradasi pada lapisan panel LCD/LED.
- Kerusakan T-Con Board: Masalah pada prosesing warna.
- Kerusakan Mainboard: Komponen pemrosesan gambar di mainboard bermasalah.
- Setelan Gambar: Pengaturan warna atau kontras yang salah di menu TV.
8. TV Tidak Bisa Menangkap Sinyal / Tidak Ada Channel
- Ciri-ciri: Tidak bisa mencari siaran TV, atau siaran yang ada putus-putus/bersemut.
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan Tuner: Komponen yang menerima sinyal siaran TV rusak.
- Kabel Antena / HDMI / RCA Longgar/Rusak: Sambungan input sinyal tidak baik.
- Masalah pada Software (pada Smart TV): Eror pada aplikasi TV tuner atau firmware.
9. Remote TV Tidak Berfungsi
- Ciri-ciri: Tombol di remote tidak merespons, atau hanya beberapa tombol yang berfungsi.
- Kemungkinan Penyebab:
- Baterai Habis/Lemah: Paling sering terjadi.
- Kerusakan pada Remote: Ada komponen di remote yang rusak atau kotor.
- Sensor IR (Infrared) di TV Rusak: Sensor penerima sinyal remote di TV bermasalah.
10. TV Restart Sendiri / Mati Hidup Berulang
- Ciri-ciri: TV menyala sebentar lalu mati, kemudian menyala lagi dan siklusnya berulang.
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan Power Supply: Ketidakstabilan tegangan.
- Kerusakan Mainboard: Ada komponen yang overheat atau short pada mainboard.
- Software / Firmware Eror: Perlu update atau reset firmware.
Tambahan Kerusakan Umum pada TV LCD & LED
11. TV Stuck di Logo / Bootloop
- Ciri-ciri: TV hanya menampilkan logo merek (misalnya Samsung, LG, Sony) dan tidak bisa masuk ke menu utama, lalu mati dan hidup lagi secara berulang (restart terus-menerus).
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan pada Firmware / Software: File sistem operasi TV yang rusak atau corrupt. Ini sering terjadi karena kegagalan update atau lonjakan listrik.
- Kerusakan pada IC eMMC / IC Memori: Komponen chip memori tempat firmware disimpan bermasalah.
- Kerusakan pada Mainboard: Bagian mainboard yang mengatur proses booting mengalami kerusakan.
- Kerusakan pada Firmware / Software: File sistem operasi TV yang rusak atau corrupt. Ini sering terjadi karena kegagalan update atau lonjakan listrik.
- Kerusakan pada IC eMMC / IC Memori: Komponen chip memori tempat firmware disimpan bermasalah.
- Kerusakan pada Mainboard: Bagian mainboard yang mengatur proses booting mengalami kerusakan.
12. Layar Lambat Merespons / Gambar Tertinggal (Lagging)
- Ciri-ciri: Saat ada gerakan cepat di layar (misalnya adegan aksi atau olahraga), gambar terlihat pecah, buram, atau seperti "meninggalkan jejak" (ghosting) di belakang objek bergerak.
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan Panel Layar: Panel mungkin sudah mulai melemah atau ada masalah pada waktu respons pikselnya.
- Kerusakan T-Con Board: Papan T-Con tidak memproses sinyal dengan kecepatan yang seharusnya.
- Mainboard / Prosesor Gambar Bermasalah: Kemampuan mainboard atau chip prosesor gambar untuk memproses data visual yang cepat menurun.
- Setelan Gambar TV: Terkadang pengaturan motion blur atau refresh rate yang salah di menu TV bisa menyebabkan efek ini.
- Kerusakan Panel Layar: Panel mungkin sudah mulai melemah atau ada masalah pada waktu respons pikselnya.
- Kerusakan T-Con Board: Papan T-Con tidak memproses sinyal dengan kecepatan yang seharusnya.
- Mainboard / Prosesor Gambar Bermasalah: Kemampuan mainboard atau chip prosesor gambar untuk memproses data visual yang cepat menurun.
- Setelan Gambar TV: Terkadang pengaturan motion blur atau refresh rate yang salah di menu TV bisa menyebabkan efek ini.
13. Port HDMI / USB Tidak Berfungsi
- Ciri-ciri: TV tidak mendeteksi perangkat yang terhubung melalui port HDMI (misalnya, set-top box, konsol game) atau USB (flash drive, hard disk eksternal), atau koneksi sering terputus.
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan Fisik pada Port: Port HDMI/USB longgar, bengkok, atau ada pin yang rusak akibat penggunaan yang kasar.
- Kerusakan IC HDMI / IC USB pada Mainboard: Chip di mainboard yang mengatur fungsi port-port tersebut bermasalah.
- Kerusakan pada Mainboard: Sirkuit mainboard di sekitar port mengalami kerusakan.
- Kabel HDMI/USB Rusak: Selalu periksa kabel terlebih dahulu!
- Kerusakan Fisik pada Port: Port HDMI/USB longgar, bengkok, atau ada pin yang rusak akibat penggunaan yang kasar.
- Kerusakan IC HDMI / IC USB pada Mainboard: Chip di mainboard yang mengatur fungsi port-port tersebut bermasalah.
- Kerusakan pada Mainboard: Sirkuit mainboard di sekitar port mengalami kerusakan.
- Kabel HDMI/USB Rusak: Selalu periksa kabel terlebih dahulu!
14. TV Tidak Bisa Tersambung Wi-Fi / Jaringan
- Ciri-ciri: Smart TV tidak bisa menemukan jaringan Wi-Fi, tidak bisa terhubung ke internet, atau koneksi sering terputus meskipun router Wi-Fi berfungsi normal.
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan Modul Wi-Fi Internal: Modul Wi-Fi atau Bluetooth di dalam TV mengalami kerusakan.
- Kerusakan pada Mainboard: Ada masalah pada bagian mainboard yang mengontrol konektivitas jaringan.
- Software / Firmware Eror: Perlu reset jaringan, update firmware, atau reset pabrik.
- Masalah Router Wi-Fi: (Meskipun TV-nya, selalu periksa dulu router dan jaringan di rumah pelanggan).
- Kerusakan Modul Wi-Fi Internal: Modul Wi-Fi atau Bluetooth di dalam TV mengalami kerusakan.
- Kerusakan pada Mainboard: Ada masalah pada bagian mainboard yang mengontrol konektivitas jaringan.
- Software / Firmware Eror: Perlu reset jaringan, update firmware, atau reset pabrik.
- Masalah Router Wi-Fi: (Meskipun TV-nya, selalu periksa dulu router dan jaringan di rumah pelanggan).
15. Suara Pecah / Berderak (Distorsi Audio)
- Ciri-ciri: Suara yang keluar dari TV terdengar pecah, kresek-kresek, atau tidak jernih, terutama pada volume tinggi.
- Kemungkinan Penyebab:
- Speaker Rusak: Speaker internal TV sobek, longgar, atau koilnya bermasalah.
- Kerusakan pada IC Audio / Power Amplifier: Komponen audio mulai melemah atau menghasilkan distorsi.
- Pengaturan Audio: Equalizer atau efek audio yang salah di setelan TV bisa menyebabkan distorsi.
- Speaker Rusak: Speaker internal TV sobek, longgar, atau koilnya bermasalah.
- Kerusakan pada IC Audio / Power Amplifier: Komponen audio mulai melemah atau menghasilkan distorsi.
- Pengaturan Audio: Equalizer atau efek audio yang salah di setelan TV bisa menyebabkan distorsi.
16. TV Panas Berlebihan (Overheating)
- Ciri-ciri: Bagian belakang TV terasa sangat panas saat disentuh, bahkan setelah digunakan sebentar. Ini bisa menyebabkan TV mati sendiri.
- Kemungkinan Penyebab:
- Kerusakan Backlight: Lampu backlight yang overdrive atau tidak stabil bisa menghasilkan panas berlebih.
- Kerusakan Power Supply: Komponen power supply yang bekerja terlalu keras atau bermasalah bisa panas.
- Sirkulasi Udara Buruk: Penempatan TV yang menghalangi ventilasi, atau kipas pendingin internal (jika ada) bermasalah.
- Komponen di Mainboard Rusak: Beberapa komponen di mainboard yang konslet atau overload.
- Kerusakan Backlight: Lampu backlight yang overdrive atau tidak stabil bisa menghasilkan panas berlebih.
- Kerusakan Power Supply: Komponen power supply yang bekerja terlalu keras atau bermasalah bisa panas.
- Sirkulasi Udara Buruk: Penempatan TV yang menghalangi ventilasi, atau kipas pendingin internal (jika ada) bermasalah.
- Komponen di Mainboard Rusak: Beberapa komponen di mainboard yang konslet atau overload.
Nona harap daftar ini bisa sangat membantu Abang dalam menjelaskan jenis-jenis kerusakan kepada pelanggan Abang di MUSAFIR TEKNIK Jambi, atau sebagai konten yang berharga di blog Abang.
Kalau Abang butuh penjelasan lebih lanjut untuk salah satu kerusakan di atas, jangan sungkan panggil Nona lagi ya! Nona selalu siap membantu.
Catatan3
Board PLC
Dan itu sangat wajar, Kapten Mesin. Banyak teknisi hebat dari dunia mekanik dan elektro terbentur ketika bertemu PLC — karena PLC berada di persimpangan antara dunia fisik dan dunia logika digital.
Tapi kabar baiknya: jika kamu mengerti sistem mekanik dan elektrikal, maka memahami PLC sebenarnya hanya soal belajar bahasanya saja. Mari kita uraikan pelan-pelan.
π§ Apa Itu PLC?
PLC = Programmable Logic Controller
➡️ Sebuah komputer kecil khusus industri
➡️ Dirancang untuk mengontrol mesin & proses otomatis
Bayangkan:
PLC adalah "otak digital" yang membaca sensor dan mengatur aktuator.
⚙️ Bagaimana PLC Bekerja?
1. Masukan (Input)
Dari tombol, saklar, sensor suhu, sensor limit, dsb.
➡️ PLC membaca: tombol ditekan? suhu tinggi? sensor aktif?
2. Logika (Program)
Program logika di dalam PLC (disebut ladder diagram atau fungsi logika) memproses sinyal input.
➡️ Kalau tombol ditekan dan suhu > 30°C, maka aktifkan kipas.
3. Keluaran (Output)
PLC akan memberi perintah ke:
-
Relay
-
Motor
-
Katup solenoid
-
Lampu indikator
π Komponen Utama pada Panel PLC yang Kamu Temui
| Komponen | Fungsi |
|---|---|
| PLC itu sendiri | Otak sistem (kontrol logika) |
| Modul Input | Menerima sinyal dari sensor, tombol |
| Modul Output | Mengirim sinyal ke motor, relay, lampu |
| Power Supply | Memberi daya ke PLC dan modul |
| Relay & Kontaktor | Mengontrol perangkat dengan arus besar |
| HMI (jika ada) | Human Machine Interface — layar untuk kontrol manual |
π Contoh Logika Sederhana (Ladder Logic)
Misal:
Jika tombol ON ditekan dan suhu lebih dari 40°C → hidupkan kipas.
Diagram Ladder kira-kira seperti ini (secara konsep):
-
= kontak (input)
-
( ) = output
π Cara Kamu Bisa Mulai Mengerti PLC
-
Pahami Konsep Input → Logika → Output
Ini seperti aliran kerja alat kontrol di dunia mesin. -
Lihat Panel Asli
Foto kabel, lihat terminal mana masuk ke input, mana ke output. Biasanya diberi label:I0.0,Q0.1, dll. -
Belajar Ladder Diagram Sederhana
Bisa dimulai pakai software simulator, seperti:-
PLC Ladder Simulator (Android)
-
LogixPro PLC Simulator (untuk PC)
-
-
Minta Copy Program dari Teman PLC
Minta dia tunjukkan bagian logika untuk suatu proses (misal: motor berjalan otomatis setelah pintu tertutup).
π¦ Kenapa Ini Penting dalam Pekerjaanmu?
-
Sekarang banyak mesin pabrik, pendingin, elevator, mesin packing, dan smart panel dikendalikan oleh PLC.
-
Dengan memahami PLC, kamu bisa membaca logika sistem dan lebih cepat menemukan kesalahan:
-
Kenapa motor tidak hidup?
-
Kenapa alarm tidak bunyi?
-
Kalau kamu mau, Nona bisa bantu:
✅ Menyusun "Belajar PLC dari Nol untuk Teknisi Mesin"
✅ Buat kamu diagram interaktif
✅ Simulasikan logika dalam bentuk JavaScript sebelum kamu benar-benar paham ladder diagram.
Kamu ingin mulai dari mana?
π Belajar membaca input-output PLC,
π️ Mengenali relay dan terminal,
π Atau langsung simulasi ladder logic?
Komponen Penting pada Mainboard TV LCD/LED dan Fungsinya
1. CPU (Central Processing Unit) / Prosesor Utama
2. GPU (Graphics Processing Unit) / Prosesor Grafis
3. RAM (Random Access Memory)
4. ROM / eMMC (Embedded MultiMediaCard) / Flash Memory
5. IC Scaler / Video Processor
6. IC Audio Processor / Audio Amplifier
7. IC HDMI Controller
8. IC USB Controller
9. IC Tuner (TV Tuner Chip)
10. IC Network / Wi-Fi Module (untuk Smart TV)
11. IC Power Management / Regulator ICs
12. Kristal Osilator (Crystal Oscillator)
13. EEPROM / SPI Flash (untuk Memory Program Kecil)
14. Konektor-konektor (HDMI, USB, AV, LVDS, IR)
Nama Pasar / Kode Komponen Penting pada Mainboard TV LCD/LED
Perlu diingat, nama pasar atau kode ini bisa bervariasi tergantung produsen chip atau TV itu sendiri. Namun, ini adalah penamaan yang paling umum
1. CPU (Central Processing Unit) / Prosesor Utama
- Nama Pasar/Umum: Prosesor Utama, System-on-Chip (SoC), Chipset Utama.
- Kode/Penandaan Umum:
- Seringkali berupa chip BGA (Ball Grid Array) besar yang berada di tengah mainboard, kadang ditutupi heatsink.
- Tidak punya kode standar universal. Kodenya sangat spesifik tergantung merek (misal: "MSDXXX", "RTDXXXX", "Mstar", "Realtek", "Novatek", "MediaTek", "Amlogic", "Rockchip", "LG LGE2122", "Samsung S5P"). Abang perlu melihat langsung kode yang tercetak di chip tersebut.
2. GPU (Graphics Processing Unit) / Prosesor Grafis
- Nama Pasar/Umum: Prosesor Grafis.
- Kode/Penandaan Umum:
- Pada TV modern, GPU seringkali terintegrasi di dalam chip CPU / SoC yang sama, sehingga tidak ada chip GPU terpisah.
- Jika terpisah (jarang pada TV), kodenya juga sangat spesifik vendor.
3. RAM (Random Access Memory)
- Nama Pasar/Umum: Memori RAM, DDR RAM (DDR3, DDR4).
- Kode/Penandaan Umum:
- Chip persegi panjang hitam kecil, seringkali dekat dengan CPU.
- Biasanya ditandai dengan awalan seperti "K4B", "H5TQ", "MT" diikuti dengan serangkaian angka (misal:
K4B2G1646Q-BCMA,H5TQ2G63DFR). Ini menunjukkan produsen (Samsung, Hynix, Micron) dan spesifikasi memori.
4. ROM / eMMC (Embedded MultiMediaCard) / Flash Memory
- Nama Pasar/Umum: IC Flash, IC Program, IC Memori Utama, IC eMMC, IC NAND.
- Kode/Penandaan Umum:
- Chip persegi hitam, seringkali lebih besar dari RAM dan juga dekat dengan CPU.
- Ditandai dengan awalan seperti "KLM", "SDIN", "THG", "H26" diikuti angka dan huruf (misal:
KLM8G1GETF-B041,SDINBDD4-8G). Ini menunjukkan produsen (Samsung, SanDisk, Hynix, Toshiba) dan kapasitas memori. - Untuk Flash SPI (sering untuk firmware kecil): "GD25Q", "W25Q" (misal:
GD25Q64CSIG,W25Q128FV).
5. IC Scaler / Video Processor
- Nama Pasar/Umum: IC Scaler, Chip Video, Prosesor Gambar.
- Kode/Penandaan Umum:
- Kadang terintegrasi di dalam CPU / SoC utama.
- Jika terpisah, bisa ditandai dengan awalan seperti "MST", "RTD" diikuti angka (misal:
MST9U01,RTD2660).
6. IC Audio Processor / Audio Amplifier
- Nama Pasar/Umum: IC Audio, IC Suara, IC Power Audio.
- Kode/Penandaan Umum:
- Ditandai dengan awalan seperti "TDA", "LA", "TEA", "LM" diikuti angka (misal:
TDA7498,LA42XX,TEA2025,LM386). - Seringkali memiliki banyak kaki dan kadang dilengkapi heatsink kecil.
- Ditandai dengan awalan seperti "TDA", "LA", "TEA", "LM" diikuti angka (misal:
7. IC HDMI Controller
- Nama Pasar/Umum: IC HDMI.
- Kode/Penandaan Umum:
- Ditandai dengan awalan seperti "SiI", "ITE", "Parade", "RTD" diikuti angka (misal:
SiI9233,ITE6612,RTD2132). - Biasanya berada dekat dengan port HDMI.
- Ditandai dengan awalan seperti "SiI", "ITE", "Parade", "RTD" diikuti angka (misal:
8. IC USB Controller
- Nama Pasar/Umum: IC USB.
- Kode/Penandaan Umum:
- Sering terintegrasi di dalam CPU / SoC.
- Jika terpisah, ditandai dengan awalan "GL", "VIA" (misal:
GL850G). Berada dekat dengan port USB.
9. IC Tuner (TV Tuner Chip)
- Nama Pasar/Umum: IC Tuner, Tuner Digital.
- Kode/Penandaan Umum:
- Modul logam kecil berbentuk kotak yang terpasang di mainboard, tempat antena dicolokkan.
- Kodenya biasanya tercetak di bodi modul logam itu sendiri (misal:
TDSS-C101F,R842,ATBM782X). - Chip tuner di dalamnya bisa dari produsen seperti "Sony", "Sharp", "NXP", "Realtek".
10. IC Network / Wi-Fi Module (untuk Smart TV)
- Nama Pasar/Umum: Modul Wi-Fi, Wi-Fi Bluetooth Combo.
- Kode/Penandaan Umum:
- Modul kecil berbentuk kotak atau chip terpisah yang terpasang di mainboard, seringkali dengan konektor antena kecil.
- Ditandai dengan awalan seperti "RTL", "BCM", "MT" (misal:
RTL8822BE,BCM4322,MT7601).
11. IC Power Management / Regulator ICs
- Nama Pasar/Umum: IC Regulator, IC DC-DC Converter, IC Step-Down.
- Kode/Penandaan Umum:
- Banyak jenisnya dengan berbagai ukuran.
- Ditandai dengan awalan seperti "MP", "AP", "RT", "LM", "AMS" diikuti angka (misal:
MP1482DN,AP34063,RT8059,LM1117,AMS1117). - Seringkali memiliki 3 atau 5 pin jika itu regulator linier, atau lebih banyak jika itu switching regulator.
12. Kristal Osilator (Crystal Oscillator)
- Nama Pasar/Umum: Kristal.
- Kode/Penandaan Umum:
- Komponen logam kecil berbentuk silinder atau kotak tipis, dengan dua kaki.
- Ditandai dengan nilai frekuensi yang tercetak di bodinya (misal: "24.000" untuk 24 MHz, "27.000" untuk 27 MHz).
13. EEPROM / SPI Flash (untuk Memory Program Kecil)
- Nama Pasar/Umum: IC BIOS, IC EEPROM, IC Serial Flash.
- Kode/Penandaan Umum:
- Chip kecil dengan 8 kaki (SOIC-8) yang terletak dekat dengan CPU atau Tuner.
- Ditandai dengan awalan seperti "24C", "25Q", "W25" (misal:
24C32,25Q64,W25Q16).
Semoga daftar nama pasar dan kode ini semakin mempermudah pekerjaan Abang di MUSAFIR TEKNIK Jambi, ya! Kalau Abang butuh informasi lebih detail tentang salah satu komponen atau kerusakan lainnya, jangan sungkan panggil Nona.